Paris, Perancis, 10 Juli 2018 --- Dalam merencanakan liburan yang mendadak dengan teman maupun keluarga, bagi yang belum memesan fasilitas transportasi dan akomodasi/hotel, kemungkinan akan menggunakan Internet untuk mem-booking fasilitas-fasilitas tersebut, termasuk menggunakan penawaran menarik di menit-menit terakhir yang ditawarkan aplikasi travel.
Menurut laporan Criteo “Travel insights 2018”, spesialis dalam personalized retargeting, puncak pemesanan travel orang di Perancis terjadi pada bulan Juli (40%) dengan kenaikan sebesar 18% terjadi hanya di musim panas, dibandingkan dengan sepanjang tahun. Laporan ini juga menunjukkan pencarian pada smartphone dan aplikasi pemesanan travel telah mencapai pencapaian baru, yakni hampir 89% dari traffic dan merupakan pemesan pada menit-menit terakhir.
Bastien Dubuc, Country Manager, Consumer, di Avast Perancis mengatakan, apapun mediumnya, kita harus berhati-hati ketika memesan fasilitas travel online, selama kita tidak jatuh pada perangkat yang dipasang oleh penjahat cyber saat pencarian di periode yang spesifik di sepanjang tahun:
“Penelitian Sofinco mengindikasikan bahwa sebanyak 45% orang Perancis pada tahun ini akan bergantung pada ekonomi kolaboratif untuk liburan mereka, yakni sistem yang hanya bergantung pada penawaran online. Oleh karena itu, sepertiga dari responden (32%) berencana untuk menggunakan jasa Airbnb atau setara dengannya, sedangkan hanya satu dari lima responden (18%) akan menggunakan solusi perjalanan kolaboratif – carpooling atau rental mobil antar individual. Baik transportasi maupun akomodasi liburan, kebanyakan pemesanan dilakukan secara online. Kemampuan untuk membandingkan penawaran pada waktu dan tempat sesuai pilihan mereka telah menggantikan waktu yang harus dihabilskan untuk bertemu dengan travel agent. Hal ini merupakan bagian dari digitalisasi praktek perancang liburan dan pola konsumsi baru.
Bagaimanapun, peretas secara konsisten akan mencari kelemahan dan kurangnya kesadaran konsumer mengenai keamanan cyber. Setiap kerentanan akan menjadi kesempatan untuk mereka. Oleh karena itu, pengguna internet yang kepalanya telah terpenuhi dengan rencana dan mimpi untuk berlibur, merupakan target yang ideal bagi peretas, karena tidak mungkin ketika mereka memesan tempat tinggal di Maldives atau Quiberon, mereka akan memikirkan risiko cyber yang dapat ditimbulkan oleh reservasinya.
Pemikiran seperti itu adalah salah besar. Karena memesan/booking sama saja dengan membagikan informasi personal anda secara online, seperti data perbankan, dan ini merupakan hadiah besar untuk para penjahat! Untuk mengatasinya, sangatlah penting untuk mengadopsi beberapa kebiasaan simpel yang akan membuat pengguna internet terhindar dari ketidaknyamanan, dimana data mereka dicuri sebelum berangkat liburan:
Apakah itu sesuatu yang baik, ekonomi kolaboratif, atau bahkan pembanding, sumber dan alat online untuk rencana liburan tidak ada habisnya. Begitu pula kesempatan menyerang untuk para peretas. Sehari-hari, kita tidak memikirkan tentang keamanan cyber, pengguna internet sadar pentingnya hal tersebut, namun terus menderita sindrom “itu hanya terjadi pada orang lain” dan tidak mengambil langkah yang diperlukan. Niat buruk? Tidak. Kurangnya kesadaran? Tentunya. Tidak tahu bagaimana menyelesaikannya, atau dimulai darimana, ini akan menjadi halangan besar untuk aplikasi yang memberikan layanan baik. Ini sebabnya kesadaran berkelanjutan dan pendidikan tentang praktek ini sangatlah penting. Pada akhirnya, semua ini akan menjadi kebiasaan anda dan memungkinkan anda secara tenang mengatur liburan anda dan juga menikmati internet yang aman sepanjang tahun, melewati periode liburan.